Tips Membedakan Spinning Top Candle dan High Wafe Candle

Daftar Isi



Spinning top merupakan candle yang memiliki bayangan atas dan bawah yang sangat kecil, sehingga pada gelombang yang tinggi bayanganya lebih panjang sehingga memperlihatkan lebih banyak volaritas.

Sedangkan high wave candle memiliki tubuh (body) yang kecil dan itu menggambarkan bahwa saham memiliki ketidakpastian.

Pada bagian ini, kita akan memusatkan perhatian kita terhadap garis tunggal. Di sini kita menganggap sebuah candle sebagai satu garis candle. Satu ini difokuskan pada spinning top dan high wave candle.

Sebagian besar indikasi candle terdiri atas dua hingga tiga pola candle. Namun kita bisa memperoleh banyak informasi berharga dari garis satu candle saja.

Anda jangan sampai terkecoh oleh kesederhanaan sebuah garis candle karena garis candle tersebut memberikan indikasi yang menarik tentang siapa yang memenangkan persaingan antara bull dan bear.

Pada bagian ini anda akan mempelajari:

  • Menginterpretasikan kondisi psikologis pasar berdasarkan indikasi small body dan long shadow.
  • Mengindentifikasi dan membedakan antara spinning tops candle dan high wave candle.
  • Cara menggunakan spinning top candle dan high wave candle dalam sebuah box range.
  • Cara mengidentifikasi pola hammer dan hanging man.
  • Signifikansi indikasi candle dalam konteks tren.

Istilah penting yang harus diperhatikan:

  • spinning top candle
  • high wave candle
  • Hammer
  • Hanging man
  • Shooting star
PERMULAAN
Selain mengindikasikan adanya pembalikan tren secara dini, candle chart juga memiliki manfaat lain, yaitu menunjukan kekuatan yang mendasari sebuah gerakan.

Oleh karena hampir semua garis candle bisa menceritakan sikap dan dan kopndisi pasar, maka kita akan memulai pembahasan pada bagian ini dengan cara menggunakan body atau disebut dengan real body untuk mengukur kekuatan sebuah tren.



Gambar 2.1
Aanda mungkin masih ingat pembahasan pada artikel terdahulu bahwa Orang jepang menyebut candle body sebagai inti dari pergerakan harga. Panjang body terkait dengan shadow-nya, memang memberikan informasi yang untik tentang kondisi psikologis pasar saham tersebut.

Maka, jelaslah bahwa white body panjang menunjukan bahwa bear lebih menguasai pasar. Namun demikian, ketika body mengecil (baik dalam warna hitam tau putih), berarti menandakan bahwa tren sebelumnya mulai meredup.

Soinning top (lihat Gambar 2.1) adalah istilah ala Jepang yang secara jelas menggambarkan sebuah candlestick yang memiliki small body, bisa berwarna hitam atau putih. Spinning top bisa saja memiliki upper shadow dan lower shadow, atau bahkan tidak memiliki shadow sama sekali. Ciri khas utama dari candle ini adalah ukuran body yang sangat kecil.

Nanti Anda akan mempelajari bagaimana spinning top bisa menjadi bagian dari informasi candle lain, seperti morning star, evening star, hammer, dan shooting star. Pada bagian ini kita akan membahas tentang spinning top yang tidak memiliki body sehingga disebut sebagai doji.

Body yang kecil tersebut menunjukan bahwa bull dan bear bersaing sangat ketat dan kedua buah pihak tidak ada yang mampu mendominasi pihak lainya.

Tekanan penjualan (bear) menekan candle body, namun tekanan pembalian (bull) menjaganya agar tidak berubah menjadi long black body.

Dalam sekenario spinning top lain, permintaan meningkat tapi juga diimbangi oleh penawaran, sehingga kondisi pasar tidak berubah menjadi bull white candle.

POIN PENTING

Nama high wave candle ditemukan karena masyarakat jepang membandingkan upper shadow dan lower shadow yang panjang tersebut dengan ombak laut yang tinggi. Sekali lagi kita bisa merasakan representasi yang sangat jelas tentang nama indikasi candle dari masyarakat jepang.

Selain spinning top candle, adapula jenis candle lainya yang mirip, yaitu high wave candle. High wave candle juga memiliki body yang sangat kecil, baik dalam warna hitam atau putih. Agar bisa di sebut high wave, sebuah candle selain memiliki body yang kecil juga harus memiliki upper shadow dan lower shadow pada high wave candle tidak harus sama, yang penting mempunyai panjang tidak bisasa.

Jika sepinning top candle diterjemahkan menjadi keragu-raguan di pihak bull dan bear, maka high wave candle menunjukan keragu-raguan mutlak. Seperti yang dapat anda lihat pada Gambar 2.1, long upper shadow menandakan bahwa beberapa lama setelah pembukaan sesi perdagangan.

Tekanan pembelian mendorong harga sekuritas ke posisi yang cukup tinggi. Selama sesi ini, tekanan penjualan menekan hingga harga sangat rendah. Walaupun demikian, saat penutupan sesi perdagangan, harga ditutup pada tingkat yang hampir menyentuh harga pembukaan. Inilah kebingungan itu.

Sekarang gunakan spinning top candle dan high wave candle ke dalam konteks uptrend dan down trend pada sebuah diagram. Dalam kondisi uptrend yang kuat, harga di pasar bisa meningkat, tapi bentuk garis candle saat peningkatan tersebut menjadi sebuah petunjuk yang penting tentang keberlangsungan pergerakan harga.

Long white body bisa di ibaratkan seperti lampu hijau yang menunjukan bahwa pergerakan sebelumnya berjalan dengan kuat.

Namun, jika terdapat small body (baik hitam maupun putih) saat kenaikan harga, maka waspadai sisi yang panjang. Indikasi ini menunjukan bahwa bull tidak sepenuhnya mengendalikan harga tersebut, walaupun harga terus meningkat.

Spinning top seperti ini merupakan peningkatan agar tidak mengikuti kondisi pasar dari sisi panjangnya (long). Spinning top menjadi semakin berpengaruh dalam pasar yang semakin meningkat tak terkendali dan mungkin mendekati titik resistance. Inilah tanda-tanda tren akan berubah atau berbalik.

Sebaiknya, jika Anda melihat spinning top candle bergerak ke samping dalam box rage atau pola yang terkonsolidasi, berarti candle tersebut tidak mengindikasikan pergeseran atau pembalikan tren. Indikasi ini hanya menunjukan bahwa pasar sedang beristirahat sebelum kembali naik atau turun ke zona harga tersebut. Dengan demikian, spinning top candle dan high wave candle tidak menghasilkan implikasi perdagangan dalam lingkungan box range.

Tiga garis candle yang berisi spinning top antara lain: hammer, hanging man, dan shooting star. Garis garis candle ini di tampilkan dalam Gambar 2.2 berikut.



Gambar 2.2
Pertama-tama, kita pusatkan pada hammer hanging man karena kesamaan bentuk yang mereka miliki. Setelah itu, barulah kita mempelajari shooting star.

Garis hammer candle dan hanging man candle memiliki body berukuran kecil (bisa berwarna hitam atau putih) dan body ini harus berada tepat atau dekat dengan titik harga high pada suatu sesi perdagangan.

Syarat lainya adalah candle ini harus memiliki lower shadow yang sangat panjang (minimal 2-3 kali panjang body-nya). Karena keduanya memiliki bentuk yang identik, Anda dapat membedakanya berdasarkan waktu kemunculanya, apakah saat terjadi uptrend atau downtrend.

Seperti yang dapat anda lihat pada Gambar 2.2, hamer candle muncul tepat waktu di dekat titik terbawah downtrend , baik downtrend singkat atau berkepanjangan, sehingga memberikan nama hammer yang menunjukan bahwa pasar terus menekan harga terendahnya. Sedangkan hanging man candle memiliki bentuk yang sama seperti hammer candle, hanya saja hanging man muncul setalah terjadi uptrend dan terus mendorong titik harga high semakin tinggi.

POIN PENTING

Oleh karena hanging man candle memiliki lower shadow yang bersifat bullish, maka orang akan berpikir bahwa garis candle ini hanya bersifat bullish.

Meskipun bullish shadow merupakan indikasi positif, namun hanging man body yang berukuran kecil menunjukan adanya keragu-raguan. Sedangkan long lower shadow-nya, meskipun ini menjadi nilai lebih, menunjukan bahwa sepanjang sesi perdagangan tersebut pernah terjadi penjualan secara obral (sell off).

Karena hanging man memiliki bullish long lower shadow, maka penggunaanya harus menunggu hingga penutupan sesi perdagangan mencapai titik di bawah hanging man body sebelum akhirnya menjadi bearish.

Garis candle ketiga adalah shooting star, yaitu garis pembalikan tren puncak, sama seperti hanging man. Bedanya shooting star candle memiliki upper shadow yang panjang dan body-nya yang kecil berada tepat atau dekat dengan titik harga terendah sesi perdagangan tersebut.

Dari bentuknya kita bisa megetahui mengapa garis ini diberi nama demikian. Bentuknya sepeti bintang jatuh, beserta ekornya yang panjang. Menurut masyarakat jepang, bintang jatuh menandakan "masalah dari atas".

Karena shooting star memiliki long upper shadow yang bersifat bearish, maka kita tidak terlalu memerlukan konfirmasi bearish lagi jika menggunakan garis ini, tidak seperti jika kita menggunakan hanging man candle.

Seperti yang ditunjukan pada Gambar 2.2, shooting star merupakan sebuah indikasi pembalikan tren bearish, sehingga umumnya muncul setelah terjadi rally. Body pada shooting star candle bisa saja berwarna hitam atau putih.

Shooting star candle menunjukan kepada Anda bahwa pasar sedang bangkit dalam tren yang terus meningkat (uptrend) dan mungkin menjadi aksi beli yang berlebihan. Akhirnya pembeli (bull) tidak mau membayar lebih mahal lagi.

Shooting star candle terbentuk ketika sesi perdagangan di buka dkeat, atau pada titik harga yang ternyata nanti berubah menjadi harga low. Harga memang naik, tapi bull tidak dapat mempertahankan perintaan tersebut.

Kemudian Bear (penjual) masuk kedalam pasar dan menyebabkan harga turun kembali. Ingat, long upper shadow pada diagram candle APA PUN merupakan indikasi tekananan penjualan.

Saat Anda mempelajari dan mengulas beberapa macam informasi yang diberikan oleh tiap candle tersebut.

Dengan adanya short body yang menunjukan keragu-raguan pelaku pasar, long body yang menunjukan opini kuat, serta upper shadow dan lower shadow yang menunjukan tekanan pembelian dan penjualan, maka tidaklah mengherankan jika keterampilan Anda dalam membaca candle chart akan meningkatkan peluang sukses Anda sebagai treder atau investor.






Posting Komentar